Monday, April 29, 2013

Tes Seleksi AFS Tahap 1

Tanggal 28 April 2013, saya dan berjuta-juta, beribu-ribu anak kelas 1 SMA di seluruh Indonesia serempak mengikuti Tes Seleksi AFS Tahap 1.

Seleksi Chapter Jogja dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jam 7 pagi udah harus sampai di TKP. Sebelum masuk ke ruangan, kami absen dan baris dulu di depan gedung. Saya dan teman-teman sesekolahan saya nggak 1 ruangan, mereka nomor 200an sedangkan nomor saya 300an hmm -_-

Sunday, February 24, 2013

So Long Part 2

Setelah kemarin bahas yang part 1, mari sekarang kita bahas yang part 2!
Secara pribadi sih aku paling suka So Long yang episode ini, nangisnya sampai banjir. Part 2 ini pemainnya member AKB48 dari Team K. Tapi fokus ceritanya ke Yuko dan Jurina aja, sih. Langsung bahas aja, ya!




SO LONG Part 2

Bercerita tentang seorang mahasiswi tingkat akhir akademi musik di Tokyo jurusan piano yang bernama Miho Kurabayashi (diperankan oleh Yuko Oshima) yang sedang mencari pekerjaan. Ia merasa permainan pianonya membosankan dan tidak punya soul, jadi ia memutuskan untuk berhenti piano dan bekerja menjadi wanita kantoran. Miho memiliki seorang adik perempuan bernama Tsubasa Kurabayashi (diperankan oleh Jurina Matsui). Tsubasa selalu mengagumi permainan Miho dan sengaja datang ke Tokyo untuk melihat permainan piano Miho di kompetisi musik. Tetapi Miho tidak ingin ikut kompetisi itu, ia ingin mendapat pekerjaan. Adiknya menolak mentah-mentah hal itu. Tsubasa selalu menghalang-halangi Miho agar kakaknya itu tidak segera mendapatkan pekerjaan dan selalu memaksa Miho agar kakaknya itu mau mengikuti kompetisi musik itu.

Saat Miho dan Wataru (diperankan oleh Kanata Hongo), pacarnya, sedang mengobrol di cafe, Tsubasa tiba-tiba muncul menabrak kaca jendela. Miho dan Wataru terkejut. Akhirnya Tsubasa masuk ke cafe itu dan mengobrol asyik dengan Wataru. Miho merasa cemburu dan meninta agar Tsubasa tidak mendekati Wataru lagi. Miho tidak ingin kejadian saat dia masih sekolah dulu terulang.

Suatu hari, Tsubasa pergi jalan-jalan. Rupanya HPnya tertinggal. Miho melihat HP itu tergeletak di atas meja. Tiba-tiba HP itu berbunyi, rupanya ada telpon. Ternyata yang menelpon adalah Wataru. Miho sangat terkejut, ia mengangkat telpon dan mendengar suara Wataru yang mengatakan bahwa ia telah ada di tempat janjian. Seketika itu juga Miho langsung menutup telponnya dan bergegas pergi ke tempat di mana Wataru dan Tsubasa akan bertemu. Setelah sampai di sana, Miho melihat pacarnya dan adiknya sedang asyik berjalan-jalan, sepertinya mereka habis berbelanja. Tsubasa menenteng tas belanja yang besar. Lalu tiba-tiba Tsubasa mendekatkan wajahnya ke wajah Wataru. Miho mengira Tsubasa sedang berciuman dengan Wataru. Ia segera pulang ke rumah.

Tsubasa sampai ke rumah dan masuk ke kamar Miho, ia mendapati kakaknya sedang lesu sedang berbaring di kasur. Tsubasa terlihat ingin menunjukkan sesuatu yang tadi dibelinya, tetapi Miho langsung memarahinya. Miho berkata bahwa Tsubasa selalu menginginkan apa yang ia miliki. Selalu Tsubasa yang dipuji. Walaupun Miho mendapat nilai sempurna di kelas, walaupun Miho berhasil masuk ke universitas di Tokyo hampir tidak pernah dipuji. Miho menyangka dulu, saat ia masih sekolah, Tsubasa telah merebut pacarnya dari dirinya dan sekarang Tsubasa melakukannya lagi. Miho mengutarakan semua uneg-uneg dalam hatinya yang membuat Tsubasa merasa tidak enak dengan kakaknya itu. Ia segera pergi meninggalkan kamar kakaknya. HP Miho berdering tetapi ia tidak mengangkat telponnya, ia malah mematikan HP itu.

Kira-kira hampir pukul sebelas malam, Miho menyalakan HPnya. Ternyata ibunya (diperankan oleh Hitomi Takahashi) telah menelponnya berkali-kali. Ibunya menelpon lagi, kali ini Miho mengangkat telponnya. Ibunya memberi tahu Miho bahwa Tsubasa mendapat kecelakaan. Miho segera pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit, ibunya menceritakan semuanya. Semua hal yang belum Miho ketahui sebelumnya. Ternyata Tsubasa mengidap penyakit mata yang namanya "retinal pigment degeneration" sejak umur 2 tahun. Tapi, Tsubasa lebih parah, ia akan segera menderita kebutaan. Tidak bisa melihat lagi. Itulah sebabnya Tsubasa sering tersandung barang-barang. Tsubasa juga sering mendekatkan wajahnya ke wajah orang lain, bahkan terlalu dekat, agar ia bisa melihat orang itu dengan jelas. Tsubasa meminta kedua orangtuanya agar merahasiakan itu dari kakaknya agar kakaknya tidak khawatir dan tetap melanjutkan studi ke Tokyo. Tsubasa sangat ingin Miho meraih mimpinya untuk penjadi seorang pianis.

Saat itu Wataru ternyata juga ada di rumah sakit. Ia memberi tahu Miho bahwa Tsubasa ada di atap rumah sakit. Wataru memperlihatkan apa yang tadi dibeli Tsubasa. Ternyata itu adalah sebuah gaun dengan pita di lengan kanannya, seperti gaun yang digunakan Miho saat mengikuti kompetisi musik saat ia masih kecil. Tsubasa sendiri yang memilihkan gaun itu, ia ingin melihat kakaknya yang cantik seperti seorang puteri. Setelah itu Miho pergi menemui Tsubasa di atap. Tsubasa menceritakan kalau dia sudah tidak bisa melihat dengan jelas lagi. Apalagi saat malam hari, ia sudah tidak bisa melihat.

Pada akhirnya, Miho mengikuti kompetisi musik itu. Miho mengenakan gaun pilihan Tsubasa. Saat maju ke atas panggung, Miho tidak mengenakan sepatu, ia tidak mau kejadian seperti dulu terulang (kakinya sakit saat menginjak pedal karena sepatunya kekecilan). Miho akan memainkan Scherzo no. 4 karya Chopin. Tetapi, ia tidak memainkan lagu itu. Miho malah memainkan Twinkle Twinkle Little Star hasil aransemennya sendiri. Lagu itu ia tujukan untuk Tsubasa.

Di akhir cerita, dikisahkan Miho menjadi guru les piano. Tsubasa sudah tidak bisa melihat lagi, tetapi dia senang kakaknya masih berkutat dengan piano. Miho menikmati permainan pianonya.

---

Yaaay!!!
Kira-kira begitulah ceritanya. Suka banget ceritanya. Aku berhasil dibuat nangis sampai banjir.
Aku suka banget Twinkle Twinkle Little Star versi ini, asyik banget didengerinnya. Nonton ini jadi tambah kangen sama piano huhuhu *curcol*

Yang belum nonton dan penasaran sama dramanya bisa download di sini. Subtitlenya bisa download di sini.

Saturday, February 23, 2013

So Long Part 1


Saya baru aja menonton ketiga part drama baru AKB48 ini. Part 2 dan 3 sukses bikin saya mewek dan part 1 sukses bikin saya nyesek dan galau. Okeeeee sepertinya konsep "Apakah Anda Dibuat Menangis oleh AKB48" ini sukses. Kayaknya dramanya AKB emang bikin nangis semua deh. Bahkan Majisuka Gakuen pun bikin nangis. Atau emang akunya yang cengeng ya? Yasudahlah, mari kita bahas yang part 1 dulu.


SO LONG Part 1

Jadi ceritanya tuh Futaba Kawakami (diperankan Mayu Watanabe) anak klub siaran sekolah yang juga ikut les balet. Nah guru baletnya bernama Kirie Hara (diperankan Mariko Shinoda). Kirie-sensei ini galak, ngajarnya keras. Padahal murid-muridnya nggak pernah lihat dia nari. Murid-muridnya jadi ngrasani di belakang gitu deh, biasa anak muda. Waktu lagi bersih-bersih klub siaran yang mau dibubarkan, Futaba menemukan sebuah radio yang sudah usang. Di dalamnya ada sebuah kaset rekaman suara seorang anak cowok. Besoknya Futaba menemukan kaset rekaman lagi, yang memintanya untuk mengembalikan CD si cowok yang hilang. Futaba dan sang cowok terus berkomunikasi lewat rekaman kaset. Cowok itu bernama Naozumi Morisawa, dari kelas 2-A. Futaba yang juga dari kelas 2-A mengatakan bahwa dia ada di kelas yang sama, dan di kelasnya tidak ada yang bernama Morisawa. Morisawa terkejut, lalu dia menyadari bahwa di kaset Futaba tertulis tahun 2013, padahal Morisawa ada di tahun 2005. Ternyata Morisawa dan Futaba berkomunikasi menembus ruang dan waktu. Futaba mulai tertarik pada Morisawa.

Mereka berbagi cerita dan pengalaman. Futaba mulai mencari informasi tentang Morisawa di sekolah. Ia terkejut saat tak menemukan foto Morisawa di buku tahunan. Suatu hari, Futaba hendak mengutarakan perasaannya, tetapi tiba-tiba kaset rekaman dari Morisawa muncul. Ketika didengarkan, ternyata Morisawa meminta dukungan Futaba karena Morisawa menyukai seorang cewek dari sekolah lain dan cewek itu juga belajar balet seperti Futaba. Futaba kaget dan nyesek, akhirnya ia tidak membalas rekaman kaset itu. Saat selesai latihan balet, Futaba melihat ke ruang latihan. Di sana ada Kirie-sensei yang sedang berlatih, ternyata kakinya cedera. Saat melakukan pirouette, dia goyang. Kakinya terasa sakit dan Kirie-sensei terjatuh. Ngeri banget padahal itu pakai pointe shoes...

Nah ternyata Kirie-sensei adalah gadis yang disukai oleh Morisawa. Akhirnya Futaba mencoba mengikhlaskan semuanya. Hari berikutnya Morisawa dan Kirie akan pergi kencan. Saat sampai di sekolah, Futaba bertemu guru pembimbing klup siaran. Beliau membawa sebuket bunga dan berkata bahwa hari itu adalah hari peringatan meninggalnya salah satu muridnya. Futaba tahu bahwa yang dimaksud Suzuki-sensei adalah Morisawa. Dengan panik Futaba mencari radio usang yang menghubungkannya dengan masa lalu. Ternyata radio itu sudah diangkut truk. Ia mengejar truk itu sampai akhirnya tertangkap. Futaba segera merekam suaranya sambil menangis dan mengirim kaset itu ke tahun 2005. Morisawa hendak mendengarkan kaset itu, tapi Kirie keburu datang dan mereka segera pergi kencan ke laut.

Saat Kirie sedang membeli minuman, Morisawa mendengarkan kaset kiriman Futaba. Dia segera tahu bahwa akan terjadi sebuah kecelakaan yang akan merenggut nyawanya dan akan menyebabkan Kirie tidak bisa menari lagi. Tanpa pikir panjang Morisawa segera menolong Kirie yang hampir ditabrak mobil. Morisawa pada akhirnya tetap meninggal dunia, tetapi Kirie tidak cedera kaki. Di akhir cerita dikisahkan bahwa Kirie berhasil menjadi balerina terkenal. Futaba datang bertemu dengannya dan menyerahkan kaset rekaman suara Morisawa yang ia temukan di dalam radio. Rekaman itu berisi tentang pernyataan cinta Morisawa kepada orang yang selalu disukainya, yaitu Kirie. Futaba berhasil mengubah takdir.

---

Yoo~
Kira-kira begitulah ceritanya, maaf saya bukan pencerita yang baik. Memang kurang menyentuh, sih kalau dibandingkan dengan part 2 dan 3, tapi aku suka konsep ceritanya. Komunikasi menembus ruang dan waktu itu wow banget. Aku suka adegan baletnya, karena aku juga belajar balet hahahaha.

Yang belum nonton dan penasaran sama dramanya bisa download di sini.

Agnes.


Namanya Agnes Dinda Devi Maharani. Teman-teman sekolah memanggil dia Agnes, tetapi di rumah dia dipanggil Dinda. Nggak terasa udah 3 bulan lebih dia dipanggil Tuhan ya. Dan baru kemarin tanggal 17 Februari ini aku ke makamnya. Cerita ah :)