Hai, lama tak bersua!
Kali ini aku mau share tentang pengalaman
menyenangkan selama magang di Kompas MuDA. Setelah ada seleksi berkas dan
wawancara, akhirnya aku jadi salah satu dari 36 orang (minus 3 orang yang nggak
jadi ikut) yang beruntung bisa ikut program magang di Kompas.
Ceritanya aku iseng daftar buat jadi Magangers di
Kompas MuDa. Yaudah, ngisi form di saat-saat pendaftaran akan ditutup. Beberapa
hari kemudian aku dapet SMS dari pihak Kompas kalau aku diundang wawancara hari
Selasa (3/6) di Gedung Kompas Gramedia di Jakarta. Panik abis soalnya kan aku
tinggalnya di Jogja, jadi kudu ke Jakarta buat wawancara. Setelah galau dan
ragu-ragu bakal ikut atau batal aja, setelah konsultasi dengan ortu, setelah
bertanya pada diri sendiri, akhirnya aku memutuskan untuk berangkat. Berangkat
dari Jogja hari Senin, wawancara hari Selasa, hari Rabu pagi udah pulang lagi,
bolos sekolah sih. Terus nungguin pengumumannya deh.
Hari Jumat (6/6) aku sama sekali nggak kepikiran
buat beli Kompas (karena nggak langganan jadi harus beli eceran dah) gara-gara
hari pertama UKK. Pulang sekolah tiba-tiba ngecek HP, ada SMS masuk dari tante
ngasih tau kalau aku lolos wawancara. Cihuuuyyyy!
Sebelum berangkat ke Jakarta sempet bingung juga
gara-gara belum libur dan progam magangnya dari tanggal 16-21 Juni yang
notabene hari-hari remidi buat rapor. Tapi aku nekat aja berangkat tanggal 15
malam. Gara-gara sorenya ada pentas tahunan sekolah ballet jadi setelah pentas
langsung cuss ke bandara ngejer pesawat malam. Untungnya nilaiku nggak ada yang
harus diremidi.
Hari pertama, Senin (16/6).
Sampai di Kompas mepet abis jam setengah sembilan
hahaha. Naik ke lantai lima, masuk kelas dan doeeeennnggg nggak ada yang kenal
(yaiyalah situ dari Jogja sendiri). Tapi aku melihat wajah-wajah yang wawancara
hari Selasa. Yaudah deh, jadi rada awkward gitu. Untung pas team
building games-nya asyik-asyik, jadi bisa lebih akrab sama yang lain. Setelah
panas-panasan di lapangan futsal, ada pemilihan ketua kelas. Dan terpilihlah
mas-mas yang tadi telat dateng, panggilannya Ihza atau biasa disapa Maul, entah
sebenarnya nama panggilan dia itu yang mana. Dilihat sekilas mukanya mirip Nat
Wolff (nggak tau Natt Wolf? Google aja dah.). Terus kami masuk kelas, ada
sharing pengalaman jurnalis senior, terus ada materi tentang etika jurnalisme
dan dasar-dasar jurnalistik gitu. Terus ada pembagian tim. Aku masuk di
Kelompok 1 alias PROMBASIX, kelompok pertama yang artikelnya udah terbit di
rubrik Kompas MuDA, Jumat (27/6) halaman 38. Kocak lah kelompok 1, ada Bella,
Karinka, dan Toto Jr (jurnalis), Afi (videografer), Hana (desainer grafis), dan
aku sendiri (fotografer).
Hari kedua, Selasa (17/6)
Kegiatan mulai jam setengah sembilan pagi, tapi
pagi-pagi udah pada heboh ngomongin tema liputan, nama angkatan, sama logo
angkatan. Hari itu ada kelas dari marcomm (Marketing Communication) dan materi
tentang membuat blog, ada juga tentang e-Paper Kompas. Kami juga berdiskusi
tentang logo dan nama angkatan juga, dan terpilihlah nama MAXIMUSE yang
merupakan kependekan dari Magangers Sixth Generation MuDA Untuk Semua. Yang
seru di hari kedua ini adalah kami dapat kesempatan buat keliling-keliling
gedung KG. Nggak bisa dibilang keliling juga sih karena kami cuma pergi ke
Litbang Kompas di lantai empat dan redaksi di lantai tiga. Seru banget, kami ke
pusat informasi Kompas. Di sana ada koran Kompas edisi pertama yang terbit
tanggal 28 Juni 1965 yang warna kertasnya udah berubah jadi kekuning-kuningan,
yang tulisannya masih pakai edjaan lama. Perpustakaan PIK juga asyik banget,
bukunya bener-bener lengkap, nggak rela meninggalkan perpus. Tapi harus
direla-relain karena udah saatnya turun ke lantai tiga. Di redaksi kami ketemu
om Arbain Rambey (nggak tau siapa beliau? Go google it!) yang biasanya cuma
bisa lihat di internet atau di layar kaca hahaha. Seneng abis bisa foto bareng,
beliau juga ngasih tips nyolong lensa Nikon dengan baik dan benar (serius),
tapi kami nggak ada niat buat mempraktekkannya kok haha. Terus
keliling-keliling redaksi aja. Ngelihatin gimana para wartawan yang sedang
bekerja mengendali kuda supaya baik jalannya. Ketemu om Jitet Koestana
(nggak tau siapa beliau? Go google it!) mempraktekkan digital coloring yang
kayaknya gampang banget gitu tapi aku nggak pernah jago digiart. Dan aku
digambarin!!! Waw kapan lagi coba digambarin sama om Jitet gratissss? Seru lah
pokoknya. Setelah itu ada pembagian embedded (pergi ngintili wartawan yang lagi
ngeliput di lapangan), aku setim berdua bareng Afi embedded sama Mas Hendra
dari desk ekonomi. Setelah itu pulang horeee!
Hari ketiga, Rabu (18/6)
Jam setengah sembilan nyampe Kompas, mepet
seperti biasa. Sempet bingung karena ternyata udah pada ngumpul perdivisinya
masing-masing dan aku nggak tau kelas fotografi di mana. Terus dikasih tau
Ambay kalau kelas fotografi ada di ruangan yang dipakai buat wawancara. Kami
berenam diskusi tentang fotografi sama editor fotonya Kompas. Jadi ini nggak
kayak kelas. Sepertinya divisi lain ada penyampaian materi gitu, tapi kami
nggak ada, cuma diskusi doang, tapi menarik banget. Ditayangin beberapa foto
yang diambil wartawan Kompas, terus ada tanya-jawab juga. Kami jadi tahu
esesnsi foto jurnalistik di Kompas. Setelah kelas, kami makan siang dulu
sebelum embedded. Aku nyamperin Afi di kelas videografi setelah itu langsung
cuss. Kami naik taksi ke JCC buat ketemuan sama Mas Hendra. Di sana kami
ngeliput event IndoLivestock. Ketemu sama Adita dan Disha yang embedded ke
SenCi ntar sore jadi ngikut dulu ke sini. Bener-bener bingung waktu embedded.
Aku cuma ngintili Mas Hendra muter-muterin JCC dan asal motret-motret aja.
Waktu foto-fotonya dilihat, Mas Hendra cuma komentar "Nah bagus nih."
"Cakeep." "Ini lebih bagus kalau ada objek orangnya.". Dan
udah, selesai. DOENG. Kicep. Yaudah, aku rapopo. Setelah itu, kami berempat
langsung kabur ke Senayan City. Di sana Adita dan Disha embedded sama
fotografer yang ngeliput buat Kompas Minggu. Jadi mereka motret orang gitu deh.
Disha sama Adita dapet arahan yang jelas dari mentornya sedangkan aku dan Afi
meratapi nasib gitu deh di tempat duduk sambil ngelihatin mereka. Terus kami
pulang naik taksi ke gedung KG. Udah sore banget, kami yang terakhir sampai di
kantor, sharing-nya udah kelar, yaudah deeeeh. Habis itu ada diskusi tentang
tema liputan buat besok. Nge-fix-in semuanya. Kalau udah selesai boleh pulang
deh.
Hari keempat, Kamis (19/6)
Harinya
liputan tim! Seperti biasa, kami ke gedung KG lantai lima jam setengah Sembilan
pagi buat absen dan ngomongin lagi untuk liputannya. Banyak tim yang udah pada
berangkat dari pagi, tapi karena tim kami liputan di mall jadi kami nunggu
mallnya buka dulu. Nunggu bareng kelompok enam sambil nyanyi-nyanyi dan gitaran
sampai waktunya untuk berangkat. Kami berangkat naik mobilnya Bella ke F(X)
Sudirman buat ngeliput event LEGO Funfest, sebenarnya laporan utamanya bukan tentang
event itu sih, tapi tentang Legonya itu sendiri. Wawancara beberapa orang yang mampir
lihat-lihat maket Lego, ngambil foto, ngambil video, terus makan siang di Wendy’s.
Btw, di Wendy’s aku lihat beberapa member JKT48 1st generation beli
makanan hahaha. Ada Gaby, Ayana, Shania, sama Sonia. Setelah makan siang kami
kembali nyari mangsa buat diwawancara, terus naik ke lantai lima buat ngelihat
panggungnya. Tapi sepi gara-gara lagi nggak ada event (event-nya diadakan pas weekend).
Turun lagi deh ke lantai bawah, kami mainan lego yang ada di kolam kecil yang
isinya lego-lego yang disediakan buat dimainkan oleh khalayak umum. Terus Batch
V datang untuk mendokumentasikan kegiatan kami. Kami mewawancara mas-mas yang
jaga yang-namanya-nggak-usah-disebut-di-sini. Dia memberikan informasi dengan
sangat meyakinkan dan ngasitau kami kalau ada komunitas Lego yang sering
kumpul-kumpul di Blok M, di toko Lego gitu. Karena kami nggak tau apa-apa, jadi
kami percaya-percaya aja dan memutuskan untuk pergi melanjutkan perjalanan ke
Blok M. Pas keluar dari F(X) nungguin mobilnya Bella, tiba-tiba rombongan JKT48
pakai kostum Fortune Cookies keluar dari F(X) juga. Aku nggak tau itu
siapa-siapa aja, mungkin 2nd generation ya? Aku nggak hapal member
generasi 2, sih. Yang aku tau di rombongan itu cuma Frieska doang. Mereka
keluar didampingi beberapa orang JOT juga. Aku kaget kan, terus nengok gitu, eh
di sebelahku ada member (nggak tau itu siapa astaga maaf), terus aku
disenyumin. Waw. Doi senyum duluan hehehehehe. Aku bales senyumnya deh, terus
mereka masuk mobil. Kami juga masuk mobil dan cus ke Blok M. Di mobil bikin
video nggak jelas gitu pakai HPnya Afi, cerita-cerita juga. Sampai di Blok M,
kami nyari-nyari. Nyari-nyari di gugel juga. TAPI NGGAK KETEMU. Ohmaigat.
Ternyata di gugel tulisannya mereka sering kumpul waktu weekend malem-malem
gitu di McD. Dan kami langsung frustrasi karena udah jauh-jauh sampai sini.
Yaudah, makan lagi deh biar nggak emosi. Habis makan kami balik ke kantor
karena nggak dibolehin langsung pulang harus ke kantor dulu. Yah setidaknya
kami belajar sesuatu yang berharga hari itu, “Jangan langsung percaya omongan
orang lain.”
Hari
Kelima (20/6)
Seperti biasa, jam setengah sembilan kami sampai
di Kompas. Saatnya menyusun artikel! Deadline jam 18.00 WIB. Yang reporter sama
videografer udah pada sibuk menunaikan tugas mulianya masing-masing. Fotografer
sama desainer grafis masih pada nganggur bingung mau ngapain. Yaudah aku
numpang internetan pakai wifi kantor daripada nggak ngapa-ngapain kan? Para videografer
udah pindah ruangan ke ruang komputer untuk membuat desain layout korannya dan
aku mulai memilih-milih foto yang akan disubmit ke koran. Habis itu aku
ngeloyor ke ruang komputer dan menyerahkan foto-foto itu ke Hana. Karena
tugasnya udah selesai (sumpah, fotografer tuh paling gabut di hari ini), aku
ngelihatin gimana Hana membuat desainnya. Waktunya makan siang. Setelah makan,
Batch V mulai bikin video profil, jadi kami dipanggilin satu-satu gitu buat
pengambilan gambar. Karena belum dipanggil sama Batch V, aku mulai menggabut
lagi di ruang komputer. Baca fanfict, foto-foto selfie, gangguin yang lagi pada
kerja (“4 jam menuju deadline!” “Nggak usah diingetin!”). Yang reporter kasihan
tuh, dapet revisi-revisi melulu. Tapi paling kasihan tetep anak desain. Mereka
kerja terakhir, di saat yang lain udah pada kelar kerjaannya. Afi sempet stress
gara-gara videonya eror dan harus ngulang dari awal. Bella, Toto, Karinka harus
ngedit-ngedit tulisannya juga karena ada revisi. Hana masih sibuk ngurusin
desain koran. Aku tambah bingung mau ngapain akhirnya melakukan kegiatan
sebelumnya saja, gangguin yang lagi pada kerja (“1 jam menuju deadline, guys!” “AAARRRG
DIEM!”). Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Mbak Lastri udah teriak-teriak
deadline DAN KAMI BELUM ADA YANG KELAR. Akhirnya mundur-mundur-mundur. Untung
kelompokku bisa selesai jam 8, termasuk cepet itu, yang lain belum pada rampung.
Kalau udah selesai boleh langsung pulang. File-file-nya dikumpul ke Mas Juni,
setelah itu kami pulang dengan lega.
Hari
keenam (21/6)
Hari terakhir!!! Hari ini berangkat lebih pagi
gara-gara naik angkot. Sampai gedung KG jam delapan lebih, langsung naik ke redaksi
di lantai tiga. Ternyata udah pada ngumpul di desk muda. Sedih karena hari ini
hari terakhir magang… Hari ini kami harus mempresentasikan koran yang kami buat
kemarin. Enam kelompok maju satu-satu. Setelah presentasi kami dapat kritik, saran,
dan masukan-masukan dari wartawan-wartawan senior di Kompas. Jam 12 kami
istirahat makan siang, setelah itu dikasih waktu sampai jam 3 sore buat revisi,
setelah itu bakal ada acara sharing-sharing bareng batch-batch sebelumnya (dari
batch I sampai batch V). Seru banget hari ini, kakak-kakak magangers batch
sebelumnya cerita soal pengalaman mereka yang asyik-asyik dan kocak saat
magang, terutama saat embedded. Setelah batch I sampai V yang sharing, giliran
adik-adiknya, batch VI, yang maju ke depan buat sharing pengalaman seminggu di
Kompas. Ada juga sharing dari kakak-kakak Volunter MuDA batch I sampai V. Ada pembagian
hadiah juga buat tim yang menang Team Building sama menang Lomba Desain Kaos
dan Nama Angkatan. Habis itu acara yang paling ditunggu-tunggu, makan malam dan
pembagian souvenir. Kalau magang di Kompas tuh, pulang-pulang suvenirnya
banyak. Kaos udah ada berapa tuh, pulpen juga hahaha, makannya juga terjamin.
Makmur dah. Setelah makan dan pembagian souvenir, orang-orang yang dikasih
tanggung jawab untuk megang kartu akses disuruh mengembalikan kartu akses yang
berharga itu ke Mas Juni. Lalu ada pengumuman dari Batch V tentang acara
Inaugurasi tanggal 11 Juli. Setelah itu kami foto-foto sepuasnya, pake DSLR
lah, pake HP lah, yang penting foto bareng seangkatan walaupun udah ada yang
pulang duluan juga. Jam 7-an acara udah selesai semua. Pulang deh. Sedih
rasanya gara-gara programnya cuma seminggu :(
Tapi ikut program Magang di Kompas MuDA ini salah
satu pengalaman yang berharga banget buat aku. Seneng aja jadi Magangers pertama dari Jogja hahaha. Pokoknya to, jadi Magangers
Kompas MuDA itu……… HACEP!!!
kak, saat pendaftaran pertama apakah kakak juga disuruh membuat surat magang atau tidak?
ReplyDeletehalo, maaf saya baru buka blog. maaf sekali ya...
Deleteiya, syaratnya dulu harus membuat surat lamaran dan cv.
Kak, aku dapet konfirmasi email buat ikut seleksi wawancara kompas muda magang batch ke x , sewaktu kaka itu wawancaranya gimana ka ? terus cv nya dalam bentuk print out atau soft copy kak ? Makasi ka sebelumnya
ReplyDelete